18 Maret 2017

Delivery of Four F-16C/D Aircraft to Indonesia

18 Maret 2017

The aircraft numbers are TS-1622, 1627, 1637 and 1638 (all photos : Hill AFB)

The fifth of six "ferry cells" to deliver F-16 Fighting Falcon aircraft from the Ogden Air Logistics Complex to the Indonesian Air Force departed Hill AFB earlier this week.

The ferry cell comprised of four aircraft – three C-models (single-seat) and one D-model (dual-seat) – and departed the base March 14 on a four-day transoceanic flight and marked the completion of another major milestone for F-16 Indonesia Regeneration Program.

The program, managed by F-16 System Program Office International Branch Program Office located at Hill, is the result of a Foreign Military Sales deal to deliver 24 Block-25 variant F-16s to Indonesia by the end of this year.


The F-16 aircraft involved were originally flown by the U.S. Air Force and Air National Guard units, but were de-commissioned and stored for several years at the 309th Aerospace Maintenance and Regeneration Group open-air storage area located at Davis-Monthan AFB, Ariz.

Each jet amassed approximately 5,000 training and combat hours before being de-commissioned.

In preparation for regeneration, each aircraft was carefully dismantled, prepared, and shipped in crates 800 miles north of Davis-Monthan to Hill AFB.


The Ogden ALC’s 573rd Aircraft Maintenance Squadron is responsible for the restoration and began its work in 2013.

Ogden ALC officials said the effort has resulted in more than 17,000 direct labor hours on the production floor and in component maintenance shops, making this one of the most complex production efforts in the F-16 depot.

Each aircraft has received a myriad of new and upgraded components to include a new set of wings, horizontal stabilizers, and landing gear, along with numerous structural and avionics capability enhancements.


Each F-16 is subjected to a series of rigorous flight tests once the modifications are completed prior to delivering the jets to Indonesia.

This latest ferry cell brings the total number of F-16s delivered to Indonesia to 18.

The final six aircraft are currently in various stages of regeneration and modification, and are scheduled to be delivered to the Indonesian Air Force later this year.

(Hill AFB)

33 komentar:

  1. Sedap nya.. ada terus berita baik untuk TNI .Tambah terus F16 upgrade dari AS .Kalau sekedar untuk menakut-nakuti maling....masih bisa.
    Negara lain untuk upgrade pun tak de wang ,padahal sudah dapat tawaran hibah . Ya syukurilah apa yang datang .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, nanti klu kecelakan terus disalahkan.. nampak kebodohan di situ..

      Hapus
    2. Biasalah itu namanya juga politik... pasti ada yang cari cari kesalahan.. macam leopard dulu yang dibilang amblas lah gak cocok lah...
      Lawan politik pasti bersebrangan pandangan dengan partai penguasa dalam pemerintahan.
      Dan itu biasa dalam demmokrasi. 😜

      Hapus
  2. F-16 OCU juga sebentar lagi mau di MLU, Kemudian T-50i diupgrade jadi FA-50i

    BalasHapus
  3. Dalam Renstra ke-2 tahun 2015-2019, TNI Angkatan Udara akan menambah berbagai macam Alutsista diantaranya pengganti pesawat F-5, penambahan 12 radar, penambahan 9 unit pesawat angkut ringan Cassa 212, penambahan pesawat helikopter untuk Combat SAR yang sedang berjalan, serta rencana penambahan pesawat helikopter multi fungsi yang dapat digunakan untuk angkut pasukan maupun digunakan untuk SAR.

    Sumber : http://jakartagreater.com/tni-angkatan-udara-lakukan-penambahan-berbagai-alutsista-dalam-renstra-ke-2-tahun-2015-2019/

    BalasHapus
  4. yang beli sby....yg sekarang entah beli apa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komen aja di forum militermu yang membosankan lon...bosen liat komenmu yang gak asik

      Hapus
    2. Beli awewe ... hehehe, su 35 aja sampe sekarang mbulet melulu

      Hapus
    3. om daru, masa lufa sich, maren guwe uda tulis disebelah

      coba dech cek dibawah ini, mungkin si om lufa ato gak jidatnya siap2 setor buat digodem, semoga lancar jaya cepet inget haha!

      konteksnya beli kan??

      1.nexter caesar belom sebulan kan pesen lageee

      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2017/02/kemhan-kembali-tambah-18-meriam-caesar.html

      2.norinco mlrs

      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2015/03/indonesia-mendapatkan-lisensi-produksi.html

      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2017/01/pelatihan-roket-mlrs-norinco-type-90b.html


      wapres jk pesen badak 50 ekor buat ad

      3.http://defense-studies.blogspot.co.uk/2016/01/wapres-jk-pesan-50-panser-badak-untuk.html

      4.pandur dan ponton

      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2016/11/czechoslovak-group-signs-usd39-million.html

      5.LST AT4

      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2016/06/pembangunan-kapal-lst-at-4-dimulai.html

      6.ADRI-L

      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2016/07/tni-ad-resmikan-kapal-adri-l-lcu-1200.html

      7.AWEWE kesayangan 55jt dollar. haha!

      8. M109 BE, Paladin
      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2016/08/positif-indonesia-akan-membeli-howitzer.html

      9. KCR 60m
      http://defense-studies.blogspot.co.uk/2017/02/pal-kembali-bangun-kapal-cepat-rudal.html
      masih byk lg blom kesebut.

      yg waiting list:
      1. airbus a400M
      2. satelit militer
      3. SUSI
      4. Radar
      5. sodaranya nagapasa & sodaranya PKR ke 3
      6.


      Hapus
    4. Itu program lanjutan pemerintah sekarang belum ada gebrakan, penganti f-5 aja mbulet...malah barang gaje macem a-400 dan aw-101 yg naik

      Hapus

    5. Program lanjutan, emang bner om kato”an, kan ada program MEF, situ kemana aza om haha!
      ada alusista yg belinya dulu ngeteng mau ditambah lagi, silakan. Tp duwit tetep dari budgeting pemerintahan skrg toh bkn yg lalu haha!
      smua alutsista yg ingin dimoderenisasi telah dibuat kajiannya serta ada rancangan anggarannya yg dinamakan renstra. Kalo gak dilanjutken percuma donk ada program MEF 3 tahapan. Mending bubar jalan, hapus UU idhan & selamat tinggal modernisasi (MEF), lbh enak toch kemenhan bisa bli sesuai hati, industri dlm negri ngere hore haha!tp kan gak bisa smudah itu om, ada aturan maennya begitchu
      Nach kalo yg diatas, tolong baca baik2 dulu, kan disitu ada tautannya, kontrak baru dibuat tahun brp dan pd pemerintahan yg mana, sangat jelas haha!
      full kontrak baru smua mek 2015-2017. bukan baru datang krn kontrak masa lalu loh! cek seksama plis dech haha! dan ada bbrp alat yg emang bner2 blom perna beli sperti MLRS Vampir, Paladin, Ponton, Pandur, MLRS Norinco, AWewe

      Hapus
    6. kalo waiting list, itu blom ada kontrak pastinye, makenye guwe blom samakan ama yg atasnye om kato'an haha!

      kalo barang yg datang skrg krn kontrak pemerintah sblomnya, wah guwe bisa bilang juga dong, ini yg pesen dulu, yg ketiban bayar pemrintah skrg haha!

      kalo soal gebrakan, buat ape pamer2..kan uda dibilang pembelian alutsista itu bersifat tertutup dan rahasia. Kalopun ada yg bocor ke media, bersyukurlah haha!
      kata si om, “sekarang belum ada gebrakan, penganti f-5 aja mbulet...malah barang gaje macem a-400 dan aw-101 yg naik”

      lah a400m & aw101 itu uda ada kajiannya coba si om baca2 lagi kebelakang, dan pemenuhannya dlm renstra kedua ttg alat angkut berat dan vvip & transport, soal duluan mana yg dibeli kan tergantung tahun anggarannya dong om, renstra kedua habis tahun 2019. Jadi ada skala prioritas.

      Nah kalo soal pembelian pengganti f5 itu dilakukan tahun terakhir pun tak masalah yg ptg dibeli dan ada duwit anggarannye.

      Hapus
    7. Guwe dah perna nulis utk om pengendara kegelapan bila nanti pengganti f5 dibeli tahun 2020 pun, gak pengaruh byk, krn pesawat f16 falcon bakalan dtg 10 ekor tahun ini, dan terbukti tuch diatas pd dateng haha!

      Trus problemnya dimana, ketika thn lalu org pada ribut2 hrs cepet ganti, krn f5 uda kritis kgk jalan. Lah tanya sendiri tuch ama om antiembalgo yg ngliput lgs dari warkop gak jau dr markas tiger, suaranya merdu gak haha!

      Kalem bos f5 kita baru off 2020 mnurut program macan itu pun kalo dipake terus dr jaman upgred dolo. dan toh jumlahnya pun tinggal dikit, masih banyakan falcon refurbish yg dtg ini. biarkan user sm pejabat yg berwenang mikir, toch mau beli yg baru pun mesti ati2, soalnya duet maut diselatan hrs difikirken bae2, jgn sampe salah beli kite.

      Dijaman susah kyk gini, masih beruntunglah belanja alutsista kita jalan terus, terima kasih dgn pemerintah, yg uda kasi perhatian tinggi buat moderenisasi alusista kita. Bukan potong anggaran malah naik, heron khannn khaan??haha!
      coba liat reaksi tetangga2 tuch om kato’an, hampir tiap bulan brp kali tni kita kedatangangan maenan baru pada fanas kufing, maattaa merraahh, apalagi yg bujet baru kena fotong, luh salah kate dikit, jurus ciampea kluar dach haha!

      Hapus
  5. Kalau yg datang f16 cd ausi lumayan lego ...coba yg di kirim sukhoi 35 dari moskow ...jellas berita buruk buat canberra . Makanya asing sebelah tidak pernah putus asa pakek segala cara jakarta harus di bungkam dari dalam .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bisa jadi benang merahnya . Ada rumor AS akan melepas 4 tehnologi kunci untuk IFX jika Indonesia beli salah satu fighternya ,bisa F16 Viper,F15 atau f35 .Silakan pilih salah satu. Kita masih punya 6 ekor lagi F16 yang belum dikirim ,gimana kalau ditawarkan F16 tersisa di robah jadi F16 Viper sebagai tebusan 4 tehnologi kunci untuk IFX ?
      Ada lagi opsi lain jika AS ngotot tak mau kasih tot ,beralih ke eropa syaratnya juga sama yaitu beli Typhoon maka Airbus siap bantu .
      TNI sudah menjatuhkan pilihannya pada SU35 ,nggak mungkin ada dana tambahan untuk beli Fighter lain .
      Tarik ulur makin kencang makanya sampai sekarang belum final SU35. Bisa jadi batal diganti dengan F16V atau Typhoon .
      Moga Menkeu bisa carikan dananya agar keduanya bisa dibeli .Menkeu mensyaratkan TNI akan di tambah budgetnya 2 kali lipat jika program tax amnesty sukses dan TNI harus ikut bantu.
      Apapun nanti pilihannya semoga yang terbaik .

      Hapus
    2. Su 35 sya sih YES..bwt ttgga pd kringat dingin....

      Hapus
    3. Keringet dingin dengan jumlah ga sampe 10 unit? Yang kalo perawatan berat mesti pulang kampung?
      Kalo luas wilayah seperti Brunei ato Singapore, masih ok jumlahnya.ga sampe belasan. Lah ini?
      Skadron 14 udah vakum beberapa tahun ga ada pesawat yg operasional. F-16 skadron 16 dilarang terbang sementara. Insiden demi insiden terus terjadi.
      Terus yang buat keringet dingin itu sebelah mananya???

      Hapus
    4. @Budi biarin aja para fanatik Su-35 tinggal di dunia mimpi mereka. Ga belajar dari kenyataan Sukhoi yang kita punya sekarang pada "perawatan berat" berbulan-bulan di Rusia dan ga balik-balik.

      Mana ada keringat dingin dengan 10 biji dan dari 10 sebagian ga bisa dipakai karena "perawatan berat".

      Hapus
    5. Anonymus: lu tololnya emang gak ketolongan...lu ngerti usia mesin sukoi emang gak sepanjang barat jd tiap berapa ribu jam harus ganti mesin...lu lihat pemakaian sukhoi di sini kayak apa


      Kalau yang su-35 ini dah beda dengan sukhoi yg lain umur mesin dah dibikin lebih lama jadi 6000 jam karena itu su-35 .

      Lu tuh suka ngibul sok tau lagi paling ngakak dulu waktu debat sama orang disini ngomong ekonomi...lu ngasih sumber tp gak ada omongan yg lu sebutin semua berdasar persepsi lu..paling lucu ya yg lu pake sumber fakhri hamzah soal sby lu emang tolol banget...wkwkwkwk

      Hapus
    6. Hey idiot. Semua orang yang benar-benar suka kedirgantaraan tau bahwa ideologi design pesawat Rusia masih sama dengan Uni Soviet. Design pesawat Soviet itu yang penting tangguh dari ground debris karena runway di sana jelek, kualitas nomor 2 yang penting gampang dibuat cepat dan banyak, teknologi masih terbelakang karena yang penting simple, dan didesign cuma tahan 20an tahun karena industri Soviet bisa dan harus selalu buat pesawat baru supaya ga bangkrut.

      Efeknya ya seperti yang lu omong, usia mesin dan airframe ga selama buatan barat dan harus sering-sering pulang kampung ke Rusia buat perbaikan. Dan itu bukan cuma teori, itu udah kejadian sama Sukhoi Indonesia sekarang.

      Yang ngibul siapa? 6000 jam itu usia airframe, service life tetap cuma 30 tahun. Between-repair buat mesin masih 1,000 jam, overhaul pertama setelah 1,500 jam. Total AL-31F dedesign buat tahan antara 1,500-4,000 jam.

      Nih sumbernya website Sukhoi sendiri: http://www.sukhoi.org/eng/planes/military/Su-35/

      Usia mesin EJ200 dari Eurofighter noh baru 6000 jam dengan limitasi 4500 jam di bagian tertentu.

      Sumber: https://www.flightglobal.com/news/articles/european-power-52849/

      https://www.rolls-royce.com/products-and-services/defence-aerospace/products/combat-jets/ej200.aspx#ej200-overview

      Ngibul yang pinter dikit dong. Jangan jam buat part A diputer ke part B supaya seolah bagus. Cupu lah.

      Di yang satu itu sumber gua dari World Bank, IMF, dll. Yang satu cuma asal ngecap dan omongan dia yang akhirnya terbukti berdasar persepsi. Baca yang bener dong. Balik dulu gih ke SD/SMP belajar membaca. Tolol banget deh.

      Hapus
  6. Can't help but notice, is the guy in the rear seat of TS-1622 taking a selfie? Unless he likes skies better than mountains that is.

    BalasHapus
  7. f16 hibah??emmmmm emmm emmmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini hibah tapi di upgrade dgn wang US$ 750 Million pakcik,bkn seperti negara awak tuh,boat kecik sahajepun dapat hibah cuma2 dari canada

      Hapus
  8. Mahal betul sampai 750 million usd utk upgrade.. baik beli baru je...betul ke ni...

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh om dendeng, ape kaber. lagi tengok disini mlolo. tak ade kaber indah kah di sana haha!

      Hapus
    2. nah guwe balik lagi nich om deindeng,

      coba ente lihat perbandingan yg untuk kedua kalinye saye tampilken buat pemirse macam awak tu.
      biar tau apa benar yg didapat nich sesuai, murah ato mahalkah?

      sebagai pembanding saye akan menyajikan perbandingan updgrade f16 diantara indo vs thai

      sila perhatikenlah, aja pasukan kau tuw haha!

      Hapus
    3. program f16 upgrade indonesia $750juta untuk 24 pesawat.

      kita dapetnya ini smua:
      The Government of Indonesia has requested a sale for the regeneration and upgrade of 24 F-16C/D Block 25 aircraft and 28 F100-PW-200 or F100-PW-220E engines being granted as Excess Defense Articles. The upgrade includes the following major systems and components: LAU-129A/A Launchers, ALR-69 Radar Warning Receivers, ARC-164/186 Radios, Expanded Enhanced Fire Control (EEFC) or Commercial Fire Control, or Modular Mission Computers, ALQ-213 Electronic Warfare Management Systems, ALE-47 Countermeasures Dispenser Systems, Cartridge Actuated Devices/Propellant Actuated Devices (CAD/PAD), Situational Awareness Data Link, Enhance Position Location Reporting Systems (EPLRS), LN-260 (SPS version, non-PPS), and AN/AAQ-33 SNIPER or AN/AAQ-28 LITENING Targeting Systems. Also included are tools, support and test equipment, spare and repair parts, publications and technical documentation, personnel training and training equipment, U.S. Government and contractor engineering, technical and logistics support services, and other related elements of logistical and program support. The estimated cost is $750 million.

      http://www.dsca.mil/major-arms-sales/indonesia-regeneration-and-upgrade-f-16cd-block-25-aircraft

      Hapus
    4. thailand $700juta untuk 18 pesawat

      http://www.dsca.mil/major-arms-sales/thailand-f-16-mid-life-upgrade

      sila om dendeng cekin samua:

      The Government of Thailand has requested a possible sale of a three-phased program to upgrade 18 F-16A/B Block 15 aircraft with the Mid-Life Upgrade (MLU). Each phase will upgrade six aircraft over a three-year period, with each phase overlapping by one year. The MLU with Modular Mission Computer includes APG-68(V)9 Radar, APX-113 Combined Interrogator and Transponder, ALQ-213 Electronic Warfare Management System, ALE-47 Countermeasures Dispenser System, spare and repair parts, tools and support equipment, publications and technical data, personnel training and training equipment, U.S. Government and contractor engineering and technical support services, and other related elements of logistics support. The estimated cost is $700 million.

      -----------------


      coba tengok paketnya keren mana.
      kira2 om deindeng kalo disuruh pilih kerenan mana hayo?

      dari angkanya uda ketauan lebih untung la ni yg didapet indo, apalagi printilannya macam AN/AAQ-33 SNIPER, ini sniping pod kan keren buangettttt...!
      enjinnya leebeeihh..pesawat 24, mesin 28. mantap!

      trimikisi buat mister Obama "anak menteng" euyy hahaha!

      Hapus
  9. Mahal betul sampai 750 million usd utk upgrade.. baik beli baru je...betul ke ni...

    BalasHapus
    Balasan
    1. maklum horang kayaaaaa haha!
      beli baru tnang, ada lagi ntar celengan kami masih buanyakkk haha!

      Hapus
    2. Kalo beli baru 750 million usd blok 52 itu cuma dapet 6 unit doang,karena tni au sedang mengejar kuantitas untuk mengejar target mef makay lebih menerima hibah 24 unit dimana ke 24 unit itu di ufrage baik avionik, airframe dan persenjataan setara blok 52 , sedangkan 4 unit lagi katay untuk cadangan kanibal jadi jumlah hibah 30 unit

      Hapus