18 Mei 2009

BPPT-PINDAD Berencana Kembangkan Tank Untuk Kebutuhan TNI

12 Januari 2007


Fase-fase pengembangan ranpur, panser dan tank ringan oleh BPPT (image : Defense Studies)
BPPT berencana mengembangkan kendaraan tempur beroda rantai (tank) pada 2007, setelah berhasil membuat prototipe dan memproduksi kendaraan tempur beroda ban bersama PT Pindad sejak 2004 dan panser Amfibi pada 2006.

"Untuk melindungi kedaulatan negara, TNI memerlukan berbagai jenis alutsista. Dan yang paling penting, alutsista tersebut jika memang mampu dibuat sendiri maka tak perlu lagi mengimpor," kata Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Surjatin Wirjadidjaja ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Tahap awal, pada 2007 BPPT akan melakukan "reverse engineering" terhadap komponen "gear transfercase" yang juga merupakan salah satu komponen utama dari kendaraan tipe track ini.

Sedangkan untuk komponen lain seperti track shoes and links, PT.Pindad bersama mitra industri lain telah mampu membuat sendiri dan mesin penggeraknya menggunakan engine yang dijual dipasar bebas.

Diharapkan pada akhir tahun 2009 BPPT bersama mitra strategis bisa menyelesaikan satu unit prototipe light duty tank dengan berat hampir 15 ton.

Sebelumnya pada 2002, PT Pindad telah memproduksi APR 4x4 yang menggunakan rangka dan mesin (undercarriage) Izuzu 120PS.

Kemudian pada 2004, Pindad bekerjasama dengan BPPT mulai mengembangkan panser yang komponennya lebih menunjukkan kemandirian dengan membuat prototipe panser 6x6 beroda ban yang menggunakan undercarriage truk Perkasa, termasuk engine 220 PS dan transmisi produksi PT Texmaco.


Tank Scorpion untuk dibedah dan dipelajari PT. Pindad (photo : Kaskus Militer)

Prototipe ini menjadi cikal bakal PT Pindad mengembangkan panser 6x6 dengan body dan sistim konstruksi monocoque, hingga sistim penggerak roda dan suspensi independen sesuai spesifikasi TNI.

Pada 2006, BPPT dan PT Pindad kemudian mengembangkan panser amfibi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mampu bermanuver bukan hanya di darat, tapi bisa menyeberangi sungai dan danau, sesuai alam Indonesia yang memiliki banyak perairan.

Pengujian prototipe panser Amfibi yang bisa bermanuver di air dengan kedalaman satu hingga dua meter itu akan dilaksanakan awal tahun 2007, ujarnya. Panser ini 80 persen juga sudah menggunakan produk dalam negeri.

Setelah kemandirian dalam membangun alutsista platform kendaraan tempur tercapai, maka tahun 2010 - 2012, BPPT juga berencana mengembangkan sistem persenjataan berupa sistem kendali tembak dan pengunci target yang merupakan bagian kelengkapan kendaraan tempur.

(Antara)

3 komentar:

  1. kalo boleh kasih saran tank yang baik sebagai contoh tank buatan israel kalo ngak salah namanya MERKAVA karena tank ini mampapu melintasi jurang dengan sudut sampai 90derajat dgn ketinggian sampai lebih 10m.Cocok dgn daratan indonesia yg banyak jurang

    BalasHapus
  2. iya negara kecil adidaya ditimteng itu patut dikaji kemampuan tempurnya dengan serentetan alat utama tempurnya.contoh senapan ringan yang legendaris tsb bernama UZI atau galil. patut ditiru oleh pt pindad sebagaimana pt pindad ingin meniru tank scorpion inggris.tul ga!!!!
    jangan malu berkreasi demi bela negara yang kita cintai ini.pakailah produk-produk buatan dalam negeri.itu adalah contoh kongkrit cinta pada ibu pertiwi!!!

    BalasHapus
  3. Maju terus PT Pindad

    sponsor www.syahidahpulsa.com

    BalasHapus